Kapitalisme Membawa Bencana, Islam Membawa Keselamatan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Kapitalisme Membawa Bencana, Islam Membawa Keselamatan

Oleh Suhirnan, S.Pd

(Pemerhati Kebijakan Publik)

 

Bencana alam terus terjadi di muka bumi. Di mana dan kapanpun bencana ini bisa menimpa siapa saja dan di mana saja.

Seperti yang dilansir dari tempo.com (19/02/2023) korban yang tewas akibat gempa di Turki mencapai 40.642 sedangkan di Suriah melaporkan lebih dari 5.800 korban yang telah meninggal dunia dan mungkin akan bertambah lagi mengingat kondisi yang belum stabil.

Begitupun yang terjadi di kota Papua khususnya Jayapura menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua, gempa tersebut menimbulkan dampak kerusakan yang cukup parah, sebab ada 44 bangunan yang mengalami kerusakan dan korban gempa terdiri dari lima orang yang luka dan meninggal dunia 4 orang. (papua.bisnis.com, 10/02/2023)

Dalam keadaan darurat ini, justru bantuan yang diberikan mengalami keterhambatan akibat konflik perang saudara seperti yang terjadi di perbatasan Turki dan Suriah. Bahkan penduduk yang berada di penggungsian sudah mengalami kemelaratan dan hanya membutuhkan bantuan kemanusiaan tersebut. Begitupun di Jayapura.

Namun apa daya, bantuan yang masuk justru sulit datang lebih awal, disebabkan sistem kapitalis yang telah memisahkan setiap wilayah dengan sekat-sekat nasionalisme sehingga menghambat proses masuknya bantuan dari berbagai wilayah. Dalam keterhambatan ini juga menjadikan para korban bencana bertambah.

Memang dalam sistem kapitalisme hal tersebut menjadi biasa. Alih-alih membantu umat malah membuat sengsara. Jika sistem ini terus ada di muka bumi, maka kepentingan umat akan mengalami keterpurukan, mengapa demikian? Disebabkan dalam sistem ini kepentingan umat dinomor duakan, setelah kepentingan mereka telah terlaksana. Bagaimana jika tidak? Mereka akan tetap membantu, namun solusi yang diberikan tidaklah efektif.

Jika ditelaah lebih dalam, setiap permasalahan yang terjadi akibat dari ulah manusia itu sendiri. Sekalipun itu bencana alam. Ideologi kapitalisme yang diterapkan justru digaungkan dan dipuja. Padahal ideologi tersebut adalah buatan manusia itu sendiri, dan yang seharusnya menjadi pedoman setiap insan manusia adalah berdasar pada aturan ilahi yaitu Al-Qur’an dan As-Sunah.

Berdasarkan firman Allah SWT dalam Qs Al-A’raf ayat 56 yang artinya :

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada yang berbuat kebaikan.”

Berdasarkan ayat tersebut sudah jelas bahwa Allah menciptakan bumi dengan sebaik-baiknya, dan manusialah yang menjadi penentunya apakah melakukan kebaikan atau sebaliknya dengan merusaknya. Namun, manusia lebih memilih aturan yang dibuat oleh manusia lainnya sehingga mengesampikan aturan yang dibuat oleh Sang Pencipta.

Begitulah dalam sistem Kapitalisme yang saat ini diterapkan, sangat jauh berbeda dengan sistem Islam. Islam lebih mendahulukan kepentingan umat daripada yang lainnya, di dalam Islam segala kebutuhan umat manusia dinomor satukan tanpa terkecuali.

Pengaturan dalam Islam juga sangat kompleks begitu pun dalam mengatasi berbagai konflik, bencana maupun lainnya seperti yang diterapkan oleh para khalifah yang pernah memimpin negara dengan sistem Khilafah.

Dalam sistem Islam jika terjadi bencana alam, maka khalifah akan mengutus beberapa tim untuk turun langsung ke lokasi kejadian seperti apa yang dilakukan oleh khalifah Umar bin Khattab. Pada saat itu terjadi Paceklik di Jazira Arab, yang membuat sebagian warga mengungsi di Madina. Maka, mereka melakukan penempatkan beberapa tim penjagaan di posko-posko perbatasan dan mencari tahu berapa orang yang mengungsi dan yang menetap di daerah asalnya serta memberikan bantuan apapun yang dimilikinya hingga terpenuhinya kebutuhan warganya.

Oleh karena itu. Sistem Islam harus ditegakkan di muka bumi, mengingat pentingnya untuk kesejahteraan umat seperti yang dicontoh oleh para khalifah-khalifah terdahulu. Dengan demikian, penerapan sistem Islam sangat perlu. Selain mensejahterakan umat, Islam juga agama yang sempurna.

Wallahu’alam bishshawwab.

 

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *