Islam Mencetak Generasi Tangguh

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Islam Mencetak Generasi Tangguh

Mery Rambe

(Pegiat literasi Islam kota Medan)

 

Berbicara tentang fenomena pergaulan anak-anak dan remaja saat ini begitu sangat mengusik. Akar permasalahan yang sedang mereka hadapi pada sistem saat ini adalah pergaulan bebas, kehidupan yang menyimpang, kriminalitas, narkoba. Hal ini tentunya jauh dari norma agama, sehingga membuat kita miris dan khawatir melihatnya. Dan sebagian dari pelakunya adalah para pemuda-pemuda Islam.

Seperti yang baru saja terjadi kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Pematang Jaya, kabupaten Inhu, Riau. Dua orang remaja berusia 15 dan 17 tahun tega menghabisi nyawa ibu berusia 45 tahun dan bayinya yang masih berusia 9 bulan. Kejadian tersebut disebabkan hal sepele, dimana pelaku mengaku sakit hati pernah ditegur suami korban karena mengendarai sepeda motor bersuara bising. (21/12)

Rusaknya mental, perilaku, akidah dan akhlak sebagian pemuda dalam sistem saat ini. Kita tahu hidup saat ini di Era Globalisasi yang budaya dari luar dapat masuk secara mudah. Tekhnologi memudahkan semua orang untuk dapat mengakses apapun itu baik yang bersifat positif maupun yang negatif. Tekhnologi gadget yang disalah gunakan untuk mengakses game online, judi online, dan perilaku hedon/glamor yang mengesampingkan norma agama. Asal dapat hidup enak hura hura, yang akhirnya terjerumus dalam pergaulan bebas tanpa batas. Teknologi ibarat dua sisi mata uang, ada sisi baik dan ada sisi buruk yang dapat mengakibatkan kerusakan mental para generasi muda.

Syekh Mustofa Al-Ghulayaini menegaskan sesungguhnya pada tangan Pemudalah urusan umat dan di kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat. Begitu pentingnya pemuda sebagai pemimpin umat. Hal ini perlu kerja keras kita semua sebagai umat untuk dapat menciptakan sikap peduli terhadap pergaulan generasi muda. Baik dari keluarga dan lingkungan agar dapat saling menjaga. Karena bagaimanapun kita tidak hidup sendiri, banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pemuda saat ini.

Dampak sistematik yang merata di segala lini,para pemuda dikungkung oleh penerapan sistem kapitalis dan sekuler yang cendrung mengutamakan keuntungan. Perlunya pendidikan akidah dan akhlak yang kuat, tentunya baik dan buruk bersandar pada hukum syara’.

Hal ini sangat penting kita terapkan kepada anak-anak sedini mungkin. Sehingga apa yang kita harapkan menjadi pegangan bagi anak anak dan pemuda kita. Kepedulian kita pada generasi muda harus seperti yang Allah perintahkan. Yakni tidak meninggalkan generasi muda dalam kondisi lemah. Namun harus bertakwa, menerapkan seluruh syariat Allah dan menjauhi larangannya.

Hendaklah menyatakan kebenaran bahwa aturan buatan manusia yang sudah seabad merusak umat ini harus ditinggalkan. Untuk menciptakan pemuda pengubah keadaan, pemuda pemimpin umat tidak hanya peran dari keluarga saja, peran di masyarakat juga penting, dan yang jauh lebih penting lagi adalah peranan negara. Sebagaimana menjadi pemuda-pemuda yang berada di jalan Allah dan sesuai ajaran Rasulullah saw. Aamiin ya rabbalalaamiin…

Wallahu a’lam bishshawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *