IRONI PERINGATAN HARI IBU

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

IRONI PERINGATAN HARI IBU

 

Oleh Puji Yuli (kontributor Suara Inqilabi)

 

Ibu merupakan sosok yang berperan penting dalam pendidikan generasi. Ibu adalah wanita yang melakukan pendidikan pertama bagi anak anaknya sebelum masuk usia sekolah. Begitu mulia sosok ibu bagi pendidikan generasi dalam meraih ketakwaan maupun prestasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Makanya peran wanita sebagai istri dan ibu itu penting dalam keluarga maupun masyarakat.

Peringatan hari ibu itu sebagai bentuk terimakasih yang disampaikan kepada para ibu atas peran sertanya dalam pengasuhan dan pendidikan generasi. Apa jadinya generasi muda kita jika para wanita itu mengabaikan peran utamanya sebagai istri dan sebagai ibu bagi anak anaknya. Sebagaimana yang kita lihat di sistem kapitalisme sekuler, para wanita disibukkan untuk bekerja agar bisa berdaya secara ekonomi. Kita bisa menyaksikan di lingkungan sekitar kita bahwa banyak perempuan yang bekerja di pabrik dan industri untuk menjadi tulang punggung keluarga.

Posisi perempuan sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, dikonfirmasi oleh data. Dipaparkan Poppy, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah penyokong utama perekonomian Indonesia dengan peran sebesar 99,99 persen, sementara usaha besar hanya berperan 0,01. Kontribusinya UMKM bagi Produk Domestik Bruto mencapai 60,5 persen, dan menjadi sektor utama penyerapan tenaga kerja. Sebanyak 60 persen UMKM dikelola oleh perempuan, kata Poppy. (https://www.voaindonesia.com/a/

/6880552.html) .

Inilah fakta ironi peringatan hari ibu dalam kapitalisme sekuler yang disibukkan bekerja sebagai tulang punggung ekonomi. Seharusnya ibu itu berperan penting dalam pengasuhan dan pendidikan anak anaknya. Utamanya anak anak usia balita dan belum masuk sekolah. Peran ibu begitu penting dalam pembentukan kepribadian Islam pada anak anaknya. Diharapkan anaknya menjadi generasi muda yang sholeh dan sholehah juga berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sungguh mulia ajaran Islam dan Alquran yang memberikan peran perempuan itu sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Sedangkan urusan kewajiban ekonomi keluarga terkait nafkah itu tanggungjawab seorang laki laki sebagai suami dan bapak bagi anak anaknya.

Dengan menjadikan Islam dan Alquran sebagai petunjuk hidup diharapkan ibu bisa berperan penting mendidik anak anaknya untuk beriman, bertakwa, berilmu pengetahuan dan teknologi dalam membangun peradaban mulia.

Wallahu a’lam bishshawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *