Ironi Kemiskinan Ekstrem di tengah SDA yang Melimpah
Oleh Syaranara
Muslimah Enterpreneur Sukabumi
Miris itulah kondisi yang terjadi dengan rakyat kita saat ini. Sumber daya alamnya melimpah tetapi rakyat miskin justru kian meningkat. Bahkan angka kemiskinan ekstrem ini terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia.
Dinas Sosial (Dinsos) menyebutkan, sebanyak 3.961 jiwa warga Kabupaten Bekasi, masuk kategori penduduk miskin ekstrem berdasarkan hasil pencocokan data lapangan yang dilakukan Dinsos setempat. Pencocokan data dilakukan petugas dari tenaga kesejahteraan sosial kecamatan dan pekerja sosial masyarakat dengan mengacu data terpadu kesejahteraan sosial tahun 2022.
“Pencocokan data ini diperlukan untuk pemberian bantuan kepada warga. Hasilnya, ada 3.961 warga yang masuk dalam kategori penduduk miskin ekstrem,” kata Kepala Dinsos Kabupaten Bekasi, Endin Samsudin
(republika.co.id, 28/1/2023).
Angka kemiskinan di Kota Sukabumi dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif. Dari data yang tercatat Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi, jumlah orang miskin pada 2022 lalu mencapai 26,59 ribu jiwa atau 8,02 persen. Angka ini memang lebih rendah jika dibandingkan pada 2021 lalu yakni mencapai 27,19 ribu jiwa atau 8,25.
Fungsional Statistisi BPS Kota Sukabumi, Agus Susilo mengatakan, pada 2022 angka kemiskinan mengalami penurunan tipis jika dibanding tahun sebelumnya.
(radarsukabumi.com, 9/02/2023).
Angka kemiskinan ini akan terus bertambah manakala dunia mengalami resesi. Harga kebutuhan hidup sehari-hari kian hari kian meningkat. Akibatnya angka kriminalitas pun terus meninggi. Sementara kekayaan hanya di lingkungan elite tertentu. Jika disaksikan sungguh jauh sekali yang satu bertaburan permata di sisi lain para tunawisma kian merajalela. Bahkan di pinggiran ibu kota saja banyak yang hidup di bantaran kali dengan kondisi sangat memprihatinkan.
Saat ini tingkat kesejahteraan hanya berdasarkan pendapatan per kapita. Faktanya di lapangan dengan penghasilan UMR saja nyatanya tak mampu membiayai kebutuhan sehari-hari selama sebulan. Terlebih saat ini harga kebutuhan sembako kian tinggi,bahkan harga beras yang menjadi makanan pokok rakyat Indonesia sudah membuat sesak dada. Inilah bukti betapa penguasa di sistem kapitalis tidak mampu menyejahterakan rakyatnya.
Pandangan Islam
Di dalam Islam penguasa bertanggung jawab penuh terhadap kondisi rakyatnya. Sandang, pangan dan papan dijamin oleh negara. Selain itu negara wajib menciptakan pekerjaan bagi rakyatnya. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi kemiskinan yang membuat rakyatnya kelaparan. Sumber daya alam yang melimpah oleh negara akan dimanfaatkan dan diberikan kepada rakyat dalam bentuk infrastruktur yang memadai dan canggih. Hal tersebut tentu akan membuat rakyat sejahtera dan bahagia.
Kesejahteraan hidup dan minimnya angka kemiskinan di masa sistem Islam kaffah akan terlihat dari bukti-bukti peninggalan bangunan yang begitu mewah dan berbagai fasilitas yang dimiliki saat peradaban Islam tegak.
Tentu kita mendambakan sistem Islam kaffah tegak. Oleh karena itu, rasanya sulit mendamba kesejahteraan di sistem kapitalis, hanya dalam Islam saja kesejahteraan akan terjamin. Kesejahteraan akan menghindarkan diri dari kejahatan. Selain itu, keimanan yang menjadi asas negara akan menjadikan setiap individu jauh dari sifat serakah sehingga tidak akan menghalalkan segala macam cara untuk meraih kekayaan. Insya Allah kemiskinan ekstrem pun lenyap.
Wallahua’lam Bishshawab