GENG MOTOR BERULAH, MASYARAKAT RESAH

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

GENG MOTOR BERULAH, MASYARAKAT RESAH

Oleh Nining Ummu Hanif

(Kontributor Suara Inqilabi)

Di Cimahi, dua anggota geng motor yang membacok seorang mahasiswa akhirnya ditembak polisi. Mereka terbukti melakukan tindak kejahatan jalanan dengan membacok AR (19) di Jalan Pesantren tepatnya di RT 03/16, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, pada Senin 23 Januari 2023 sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. (kompas.com 09/02/23)

Masih di Cimahi, aksi brutal geng motor kembali menimbulkan korban. Kali ini, gerombolan bermotor membacok Muhammad Rizki Najmudin (21) hingga tewas. Peristiwa itu terjadi di dekat rumah korban, yakni di Gang H Arsad, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Minggu (5/2/2023) sekitar pukul 04.00 WIB. (kompas.com 06/02/23)

Sementara itu di kabupaten Bogor seorang pemuda berinisial LA (21) mengalami luka bacokan usai diserang sekelompok orang tidak dikenal. Kapolsek Cibinong Kompol Adhimas Sriyono Putra mengatakan peristiwa penyerangan itu terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari. Ketika itu, korban diketahui sedang nongkrong bersama teman-temannya. Ada rombongan anak muda sekira 20 orang melintas mengunakan motor dan tiba-tiba mereka berbalik arah dan menyerang kearah korban beserta teman-temannya. Korban mengalami luka bacokan di kepala dan punggung. (https://metro.sindonews.com 11/02/23)

Aksi geng motor juga terjadi di Jakarta, kebrutalan kawanan geng motor bahkan terekam kamera CCTV ketika mereka menyerang satu apartemen di kawasan Casablanca, Setiabudi, Jakarta Selatan. (www.rbg. id 04/2/23)

Geng motor adalah bagian dari suatu kultur masyarakat yang terbentuk dari umumnya remaja putra atau pemuda dengan latar belakang sosial, daerah, ataupun sekolah yang sama, yang mengasosiasikan diri dengan bersepeda motor sebagai wujud ekspresi. (wikipedia)

Berawal dari hobi yang sama yakni berkendara motor untuk tujuan konvoi atau touring. Namun belakangan ini malah tindakan mereka lebih sering melanggar hukum yang sangat meresahkan masyarakat. Mulai dari perkelahian antar geng, pengeroyokan hingga perusakan fasilitas umum.

Negara Gagal dalam Membina dan Menjaga Generasi

Fakta yang terjadi pada generasi muda sekarang tak lepas dari kegagalan negara sebagai periayah umat. Karena negara ini menerapkan sistem kapitalis sekuler. Yakni sebuah sistem yang memisahkan antara aturan agama dengan kehidupan. Sehingga kebebasan pun terjadi. Termasuk dalam membina dan menjaga generasi, negara justru memberi kebebasan dengan embel-embel tanggung jawab yang akhirnya malah menuai sederet permasalahan. Seperti gagalnya sistem pendidikan dalam mengarahkan kepribadian generasi dan mengekpresikan eksistensi dengan cara yang benar. Negara minim menanamkan nilai-nilai taqwa bahkan melalui pendidikan agama sekalipun. Kurikulum pendidikan telah nyata terpenetrasi dengan paham sekuler dan liberal.

Kemudian rendahnya jaminan keamanan oleh negara dan ketegasan aparat dalam menjaga keamanan warganya. Padahal keamanan menjadi salah satu kebutuhan yang wajib dipenuhi dalam bermasyarakat. Namun saat ini justru keamanan sudah dalam tahap kritis yang tentu saja mengancam kehidupan. Lantas bagaimana nasib kehidupan rakyat mendatang? Apalagi jika

negara yang seharusnya memberi rasa aman pada setiap warga malah senyap kehadirannya seolah tidak terjadi masalah.

Islam Menjaga Generasi 

Berbagai masalah yang terjadi bersumber dari penerapan sistem kufur kapitalis sekuler. Tentunya akan dapat terselesaikan ketika sistem tersebut diubah dan digantikan dengan sistem shohih, tidak lain sistem Islam. Sistem yang mampu dalam membina pemuda agar memilliki kepribadian Islam dan menjaga lingkungan melalui sistem pendidikan Islam. Sehingga terwujud generasi unggul bermental kuat. Pemuda juga akan tumbuh menjadi generasi terbaik yang berkontribusi positif terhadap negaranya. Sementara jaminan keberlangsungan sistem Islam ini hanya dapat diterapkan dalam naungan sebuah institusi negara yaitu khilafah Islamiyah.

Dalam negara Islam, pemimpin negara (Khalifah) akan menjaga kesehatan mental generasi muda dengan cara :

1. Menyerukan setiap keluarga muslim untuk menjaga madrasah pertama bagi anak-anaknya dengan menanamkan akidah Islam sejak usia dini.

2. Menciptakan kehidupan yang bersih jauh dari kemaksiatan karena setiap individu memiliki pondasi keimanan dan ketakwaan yang kokoh.

3. Menciptakan masyarakat yang gemar ber-amar ma’ruf nahi mungkar. Sebagai bentuk adanya kesadaran bahwa setiap amalan akan dimintai pertanggungjawaban.

Sebagaimana firman Allah swt dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 103,

“Dan berpeganglah kamu semuanya pada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai”.

Oleh karena itu, dengan berpegang teguh pada Al Qur’an dan As Sunnah bisa menjadi penjaga seorang hamba termasuk pemuda muslim dari kesesatan dan menjadi petunjuk kebenaran baginya.

Disamping itu, di dalam Islam sistem keamanan menjadi tanggung jawab negara. Khalifah sebagai kepala negara akan menindak tegas pelaku kriminal sesuai dengan kriteria kejahatannya. Hingga membuat jera pelaku agar menjadi peringatan bagi yang lain untuk tidak melakukan hal yang sama. Jika sistem peradilan berfungsi dengan baik, maka kehidupan bernegara akan sejahtera, dan masyarakat pun mempunyai kepribadian Islam. Insyaallah negara akan aman dari segala tindak kriminalitas.

Wallahua’lam bi ash-showwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *