Benarkah Gaji PNS Naik, Tapi Rakyat Gigit Jari?
Oleh Dian Ekawati
(Ibu rumah tangga)
Pegawai Negeri Sipil (PNS) naik gaji. Sebagian PNS nampaknya sumringah mengdengar kabar tersebut. Dilansir dari www.dpr.go.id, (16/8), Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi mengumumkan kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 8 persen.
Kenaikan gaji PNS sebesar 8% diharapkan ikut meringankan beban PNS untuk menghadapi tekanan kenaikan harga tahun depan. Namun faktanya kenaikan harga kebutuhan pokok beras pada tahun 2012 mencapai 16% belum lagi ancaman inflasi dan perubahan iklim akan semakin melambungkan harga beras dan bahan pangan lainnya.
Kenaikkan gaji direncanakan naiknya pada tahun depan, sementara kenaikkan harga bahan pokok merangkak naik. Oleh karena itu, perbaikan kesejahteraan masih jauh panggang dari api. Masih mending PNS memiliki gaji tetap, yang pasti akan lebih terdampak adalah masyarakat yang tidak memiliki penghasilan tetap. Rakyat kecil akan semakin menderita
Kenaikan gaji untuk meningkatkan kinerja juga masih mimpi di tengah etos kerja yang buruk dan contoh perilaku pejabat yang tak layak menjadi teladan. Di sisi lain, tradisi kenaikan gaji menjelang pemilu menyiratkan adanya kemungkinan pemanfaatan kedudukan terhadap Pemilu yang diselenggarakan.
Tak sedikit juga masyarakat yang mengkritik. Kenaikan gaji PNS dianggap sebagai alat pencitraan hingga bermutan politis. Juga membuat kecemburuan sosial bagi nonPNS.
Islam menjadikan kesejahteraan rakyat individu per individu merupakan kewajiban negara, tak hanya insidental, apalagi pencitraan dan ada tujuan tersembunyi, namun merupakan kebijakan dasar peran negara sebagai pengatur urusan rakyat, sehingga tercapai rakyat yang adil makmur dan sejahtera. Dengan begitu, tidak akan terjadi kesenjangan sosial di masyarakat.
Islam menetapkan negara menerapkan berbagai mekanisme yang sudah ditetapkan Allah untuk mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyatnya, dan bukan hanya ASN saja. Islam juga memiliki mekanisme untuk menjadikan ASN memberikan kinerja terbaik sepanjang masa.
Wallahu’alam bishshawaab