Aturan Allah Menjauhkan dari Kesengsaraan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Aturan Allah Menjauhkan dari Kesengsaraan

Oleh : Nina Iryani S.Pd

 

Keadaan negara ini, dari tahun ke tahun masih berada dalam kondisi yang sengsara. Berganti-ganti pemimpin mengurusi urusan umat, berganti-ganti dan revisi kebijakan pun masih menyisakan masalah.

 

Solusi masalah yang tambal sulam malah menambah deretan masalah yang mengakibarkan keadaan makin buruk an terpuruk. Sumber daya alam yang eksploitasi habis-habisan untuk kepentingan pribadi menggambarkan sistem yang diterapkan ini membuat manusia lebih mengutamakan isi perut daripada isi otak dan keadaan masa depan yang baik. Sistem yang ada saat ini hanya menguntungkan oligarki, pemilik modal dan segolongan elit politik, pribadi dan golongan saja. Adapun keadaan rakyat berada dalam kesengsaraan dan terampas hak-haknya. Sampai kapan ini terjadi?

 

Alih fungsi hutan tanpa atau dengan adanya kompensasi sedikit yang membuat makin sulitnya kehidupan pribumi disekitaran hutan-hutan demikian dimasa mendatang.

Inflasi berkepanjangan, sulitnya lapangan pekerjaan, pengangguran menggurita, wirausaha pribadi kalah oleh impor China, Amerika dan sebagainya. Belum lagi miskin ekstrim, perceraian meningkat, perjudian merajai, pinjaman online merajalela.

 

Belum lagi krisis moral akibat food, fashion, fun and film dari digitalisasi gila-gilaan sedikit filter. Ikut-ikutan idola viral dalam jejaring sosial mengakibatkan rusaknya moral remaja, perzinaan, aborsi, stress, depresi, kenakalan bahkan tawuran remaja, kecanduan miras, narkoba, bunuh diri dan sebagainya.

 

Rasulullah SAW bersabda:

 

“Sebaik-baik jihad adalah perkataan yang benar kepada pemimpin yang zalim.”

(H.R Ahmad, Ibnu Majah, Abu Dawud, An-Nasa’i, Al-Hakim).

 

Rasulullah SAW bersabda:

 

“Janganlah kalian menjadi imma’ah (suka ikut-ikutan)! Kalian berkata ‘Jika manusia berbuat baik, kami pun akan berbuat baik. Jika mereka berbuat zalim, kami juga akan berbuat zalim. ‘Akan tetapi, kukuhkan diri kalian. Jika manusia berbuat baik, kalian juga berbuat baik. Jika mereka berbuat buruk, jangan kalian berlaku zalim”

(H.R At-Tirmidzi).

 

Demikian indahnya aturan Islam tentang perbuatan baik dan buruk. Sistem aturan saat sangat menyengsarakan mau berganti-ganti pemimpin, mau merevisi undang-undang sampai seperti apapun keadaan akan tetap begini bahkan lebih parah lagi. Saatnya bangkit dengan aturan Islam kaffah dengan:

 

1. Bergerak dengan dakwah menjadi anshorulloh bersama keluarga, masyarakat dan ganti aturan sekarang dengan penerapan Islam kaffah.

2. Istikomah dalam dakwah dan perjuangan sampai kita bisa melanjutkan kembali kehidupan Islam seperti masa Rasulullah SAW.

3. Gencarkan opini dakwah di berbagai media sosial hingga penerapan Islam kaffah mendunia seperti kegemilangan dan kejayaan Islam 13 abad silam.

 

Kalau bukan kita, siapa lagi yang berjuang. Allah tidak butuh kita, tapi kita yang butuh Allah. Janji Allah adalah kepastian. Kita ikut berjuang atau tidak, Islam akan tetap bangkit dan berjaya. Untuk itu, mari berjuang untuk mewujudkannya.

 

Wallahu’alam bissawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *