New York-Ratusan Mahasiswa Universitas Harvard melakukan aksi membubarkan diri sesaat sesi perkuliahan yang akan diisi oleh Duta Besar Israel untuk New York, Dani Dayan, pekan ini. Rencananya Dayan akan membahas tentang Strategi Hukum Pemukiman namun belum berselang lama para mahasiswa di salah satu kampus ternama di Amerika itu langsung melakukan walkout.
Dikutip dari Arab News, Sabtu (16/11), sebelum meninggalkan ruangan para mahasiswa menunjukkan papan bertuliskan “Pendudukan merupakan kejahatan perang” Lalu satu persatu para mahasiswa itu keluar dari ruangan perkuliahan. Dayan menyebut para mahasiswa yang melakukan walkout sebagai “sekelompok pecundang” dalam sebuah twit setelah sesi kuliah yang ditinggalkan mahasiswa tersebut.
Salah seorang mahasiswa Harvard mengabadikan aksi walkout itu dalam sebuah status di Twitter.
“100+ siswa di @Harvard_Law keluar dari sebuah pembicaraan yang menjadi tuan rumah pemimpin pemukim ekstremis, dan Konsulat Jendral Israel saat ini di New York, Dani Dayan. Dayan dibiarkan berbicara di ruangan yang hampir kosong, “tulis Hamzah Raza di akun @raza_hamzah pada 13 November.
Selain Hamzah, mahasiswa lain juga mengungkapkan rasa kecewanya atas hadirnya Dani Dayan, “Saya kecewa bahwa Sekolah Hukum Harvard akan membiarkan propaganda semacam ini untuk proyek kolonial untuk akumulasi dengan perampasan dibingkai sebagai hukum,” kata seorang pemimpin mahasiswa yang dikutip oleh Komite Solidaritas Palestina Harvard College (HCPSC).
“Mari kita perjelas, ada konsesus di antara komunitas internasional bahwa pemukiman Israel ilegal menurut hukum internasional dan pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa Keempat,” kata salah seorang mahasiswa dikutip oleh HCPSC.
Dani Dayan sendiri adalah Konsul Jenderal Israel di New York, dia dikenal sangat antusias dalam pendirian pemukiman Israel di Tepi Barat, Palestina. [] Gesang
