Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lereng Gunung Kelud Kab. Malang: Cinta Nabi Cinta Syariah

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

SuaraInqilabi-Kab. Malang (11/11). “Cinta kepada Nabi perlu dibuktikan dengan cinta Syariah yang dibawanya,” tutur Kyai Drs. Lukman Hakim (Pimpinan Majelis Ta’lim Tombo Ati dan Praktisi Ruqyah Syar’iyyah Malang) dalam pengajian momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H yang digelar di Masjid Baitul Kirom, Lereng Gunung Kelud, Kabupaten Malang, pada Ahad malam (10/11/2019).

Tema yang diangkat dalam peringatan Maulid kali ini adalah “Cinta Nabi Cinta Syariah”. Acara yang dihadiri sekitar 200 orang warga masyarakat sekitar lereng Gunung Kelud ini menurut panitia penyelenggara diadakan untuk memperingati sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai momentum datangnya keberkahan bagi seluruh alam, sebagai sosok yang membawa syariah Allah SWT.

Kyai Lukman menjelaskan pentingnya cinta kepada Allah SWT dan cinta kepada Nabi SAW untuk memperoleh keberkahan hidup dengan peningkatan amal solih.

“Keberkahan akan kita peroleh jika kita Cinta kepada Allah SWT dan Cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Keberkahan itu nampak dari meningkatnya kebaikan dan amal solih yang kita lakukan,” terangnya.

Kyai Lukman juga mengajak agar para hadirin membuktikan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dengan berusaha melaksanakan seluruh syariat-Nya.

“Kita harus membuktikan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dengan memahami dan berusaha melaksanakan seluruh syariatnya mulai dari urusan rumah tangga sampai urusan bernegara”, ajaknya.

Di sela taushiyahnya, Kyai Lukman menggambarkan bahwa semua syariat dan hukum Allah SWT yang dibawa oleh Rasul-Nya itu semuanya benar.

“Mari mengikuti syariat yang dicontohkan oleh Rasulullah dan dilanjutkan para Khulafaur Rasyidin, sampai terakhir di Turki Usmani, yang bertahan selama 1300 tahun lebih. Hadirnya Walisongo ke Jawa itu juga merupakan utusan Khalifah. Maka kita harus senang, harus cinta, dan harus bangga kepada semua syariah yang dibawa Rasulullah SAW,” pungkasnya.

Acara yang bermula seusai solat Isyak hingga pukul 20.00 ini berlangsung penuh nuansa kekeluargaan. Setelah taushiyah dan doa, acara ditutup dengan membaca sholawat bersama-sama yang dipimpin oleh Gus Wiyono, kemudian masing-masing jamaah saling bertukar berkat. [ws/ard]

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *