Maulid Nabi di Majlis Dzikir wa Ta’lim Bima Al Fajar: Cinta Nabi Memiliki Keutamaan Besar

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Malang- Suarainqilabi- (17/11/2019), “Mencintai Nabi beserta ajaran yang dibawanya yakni Syariat Islam yang juga memiliki keutamaan yang besar” demikian ungkap Kyai Hasbi Harakan pembina Majlis Dzikir wa Ta’lim Bima al Fajar dalam peringatan Maulid Nabi 1441 H

di Gedung TK Bima Kedungkandang pada bakda Isyak hari Sabtu 16/11/2019 dengan mengangkat tema “Cinta Nabi Cinta Syariah”.

Menurut ust Zainal Sholihin sebagai sohibul hajah acara ini digelar untuk menunjukkan kecintaan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Acara dibuka dengan lantunan shalawat oleh team hadrah al-Firdaus berlangsung khidmat dan terasa seakan-akan kanjeng Nabi Muhammad hadir ditengah-tengah acara.

Diawal taushiyahnya Kyai Hasbi Harakan yang juga dikenal sebagai peruqyah ini, menekankan pentingnya iman terutama terhadap perkara-perkara yang tidak kelihatan (ghaib). Kyai Hasbi mencontohkan sebagaimana hadis tentang keutamaan menempati shof pertama dalam melaksanakan shalat Jum’at, beliau berkelakar jikalau ada orang datang Shalat Jum’at dan menempati shof pertama diberi imbalan unta dan untanya ada, pasti banyak orang yang berebut untuk menempati shof pertama. “Cuma hadis itu kan untuk menggambarkan keutamaan amal sedangkan unta nya tidak ada sehingga ini membutuhkan iman yang kuat untuk menerima dan menjalaninya, termasuk diantaranya dalam mencintai Nabi beserta ajaran yang dibawanya yakni Syariat Islam yang juga memiliki keutamaan yang besar.” terangnya.

Kyai Hasbi menceritakan bagaimana besarnya kecintaan para sahabat kepada baginda nabi Muhammad SAW, bahkan kecintaaannya melebihi cintanya terhadap dirinya sendiri. “Diantaranya Thalhah bin Ubaidillah yang rela menjadi tameng hidup Rosulullah SAW saat musuh sudah mendekat ke perkemahan Rosulullah di perang Uhud dimana ditemukan kurang lebih 70 luka tusukan maupun anak panah. Ketika mengetahui Thalhah syahid maka Rosulullah mengatakan inilah penghuni Surga”, paparnya.

Contoh lain diungkapkan kyai Hasbi seperti yang dilakukan Ukasyah saat ingin menuntut balas ketika cambuk Rosulullah secara tidak sengaja mengenai punggungnya saat terjadi perang Badar. Ukasyah ingin menuntut balas dan ini membuat para sahabat yang lainnya merasa geram dan ingin manggantikan posisi Rosulullah tetapi mereka dilarang Rosulullah dan mengatakan bahwa ini urusanku dengan ukasyah. Ukasyah bercerita bahwa saat terkena cambuk, dia tidak memakai baju, maka Rosulullah pun menuruti permintaannya untuk membuka baju dan terlihatlah tubuh beliau, manusia agung kekasih Allah. Majulah Ukasyah dengan memegang cambuk Rosulullah, Saat Ukasyah siap untuk mencambukkannya kepada tubuh Rosulullah yang agung, maka seketika itu juga Ukasyah membuang cambuk yang dipegangnya dan memeluk erat-erat tubuh Rosulullah. “ Ya Rosulullah….tidak mungkin aku akan tega mencambukmu, ini semua aku lakukan hanya karena aku ingin mendekap tubuhmu yang agung sehingga aku bisa mendekatkan tubuhku dengan tubuhmu dan mudah-mudahan kelak diakherat tidak ada jarak yang akan menjauhkanku untuk berada didekatmu” jawab Ukasyah. Rosulullah pun menyampaikan kepada para sahabat yang lainnya : “jika kalian ingin melihat penghuni Surga, inilah orangnya (sembari menunjuk Ukasyah), paparnya.

Pada akhir ceramahnya, Kyai Hasbi mengingatkan bahwa ada 3 perkara penting bagaimana seharusnya mencintai Rosulullah :
1. Memperbanyak bershalawat kepadanya
2. Mengamalkan apa yang telah beliau ajarkan
3. Mencintai syariah Islam dengan istiqomah memperjuangkannya

Acara peringatan Maulid Nabi ini dihadiri sekitar 30 peserta dari berbagai latar belakang, dengan para undangan dengan khidmat mengikuti acara demi acara ditambah suasana acara yang berlangsung gayeng. Acara kemudian ditutup dengan pembacaan doa yang disampaikan oleh Kyai Hasbi Harakan dan diakhiri dengan photo bersama. [][Fuad/Slm]

Photo Agenda:

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *