Kota Malang (14/11)– Momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momen yang istimewa bagi seluruh Umat Islam untuk meneladani Rasulullah SAW dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Hal ini juga menjadi salah satu alasan berkumpulnya sekitar 70 jamaah yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum di Masjid Baitut Taqwa Kota Malang, pada Kamis (14/11). Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini diselenggarakan oleh komunitas dakwah Ukhuwwah.id.
Acara yang bertajuk Cinta Nabi Cinta Syariah dengan _tagline_ “Manusia Viral Tanpa Instagram, Jadi Panutan” ini menghadikan Ustadz Imam Kusyairi, seorang intelektual Muslim Kota Malang dengan mengangkat tema “Meraih Kemuliaan di Akhir Zaman”. Acara diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara setelah sholat Isya’ berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an.
Sebelum dimulainya acara inti, pembawa acara memutarkan cuplikan video mengenai bagaimana kecintaan dan kerinduan seorang Sultan Abdul Hamid II pada baginda Rasulullah SAW. Hal tersebut untuk memantik rasa ingin tahu para jamaah terhadap perjuangan seorang manusia termulia di muka bumi ini.
Tausiyah pada acara inti menjelaskan bahwa banyak orang-orang di akhir zaman ini yang memilih jalan “aneh dan nyeleneh” untuk sekedar menjadi viral. Padahal amalan orang-orang terdahulu meskipun tanpa sosial media, mereka tetap bisa “viral” dan dikenang hingga saat ini.
“Hal itu berarti, dikenangnya mereka itu disebabkan oleh kemuliaan pribadi dan amalan yang telah dilakukannya,” terang Ustadz Imam.
Ustadz Imam mencontohkannya dengan kisah luar biasa dari Amirul Mu’minin Umar bin Khattab RA dan Uwais al-Qarni.
“Keterkenalan itu bukan tujuan, tetapi itu hanya bonus dari ketaatan,” tegasnya.
Sejalan dengan tema materi yang dibawakan, Ustadz Imam kemudian menjelaskan kondisi dan problematika umat kekinian dengan menunjukkan hadits-hadits mengenai ciri-ciri akhir zaman yang telah dikabarkan oleh Rasulullah SAW.
“Tanda akhir zaman salah satunya adalah dicabutnya ilmu, dan ketika ilmu dicabut maka akan muncul kejahilan. Tanda-tanda yang lainnya, yaitu wanita yang berpakaian tapi telanjang, legislasi perzinaan, dan riba,” terangnya.
Ustadz Imam juga memaparkan bagaimana ditindasnya negeri-negeri Muslim dari banyak aspek, hingga diabaikannya banyak aturan-aturan Allah, layaknya simpul yang terlepas satu demi satu hingga ikatan simpul nyaris hilang tak bersisa.
Mengenai semua kondisi yang telah dijelaskan, Ustadz Imam memberikan solusi bagi para jamaah agar bisa meraih kemuliaan di akhir zaman ini.
“Kita perlu melakukan amalan yang menghasilkan pahala dan _atsar_ yang banyak, yaitu cinta Nabi dengan mencintai syariah serta memperjuangkannya, sebagai bentuk atas rahmat semesta alam, ketaatan kita itu karena keimanan,” simpulnya.
Acara yang berlangsung khidmat tersebut diakhiri dengan sesi foto bersama jamaah yang hadir. [hanafi/ard]
Photo Agenda: