Jakarta, Suara Inqilabi- Pernyataan budayawan, Sukmawati Soekarnoputri yang menyebut Partai Komunis Indonesia (PKI) dahulu menganut Pancasila dinilai telah mempermalukan keluarga Presiden pertama RI Soekarno.
Aktivis sekaligus tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma menilai pernyataan Sukmawati sangat keliru. Sebab komunisme adalah ideologi internasional dan jelas bukan Pancasila.
“Masak komunisme berideologi Pancasila, aneh-aneh aja, itu kan jelas keliru. Komunisme kan ideologi internasional,” ujar Lieus Sungkharisma saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (1/10).
Lieus mengaku prihatin atas ucapan seorang Sukmawati. Menurut Lieus pernyataan Sukmawati itu mempermalukan trah Soekarno sebagai pendiri bangsa, yang juga penggali Pancasila. Karena itu, dia berharap Sukmawati lebih berhati-hati dalam menyampaikan argumentasi.
“Sukmawati harusnya lebih hati-hati lah dia kan menyandang gelar Soekarnoputri. Itu kan sama saja mempermalukan trah Soekarno kalau bilang komunisme berideologi Pancasila,” kata Lieus.
“Lagipula konsep Nasakom dulu itu beda dengan Pancasila,” imbuhnya menegaskan.
Lieus mengaku ikut menyaksikan acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (29/9) malam itu, di mana Sukmawati dalam forum itu mengeluarkan pernyataan keliru.
Beruntung, kata Lieus, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menjelaskan secara terperinci soal komunisme itu bukan Pancasila.
“Saya lihat di ILC waktu itu, untung Fadli Zon menjelaskan detail soal Pancasila dan komunisme, kalau enggak masyarakat bisa bingung itu sama pernyataannya Sukmawati,” pungkasnya.
Sukmawati Soekarnoputri sendiri mendasarkan pernyataannya dari informasi yang diterima dari tokoh Partai Nasional Indonesia (PNI) bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak menolak ideologi Pancasila. Bahkan, ia menyebut PKI dulu juga menganut ideologi Pancasila.
“Menurut senior tokoh PNI yang memberikan info atau ilmu, mereka mengatakan PKI tak menolak Pancasila. PKI ideologi apa sih? Ideologinya Pancasila. Itu dari tokoh senior yang sudah tak ada. Jadi kenapa jadi masalah,” ujar Sukmawati dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC). (*glr)