Oslo- Tiga organisasi Islam di Norwegia bersiap untuk membagikan sepuluh ribu mushaf Alquran di beberapa stand di ibu kota negara tersebut.
Aksi simpatik itu dilakukan sebagai perlawanan terhadap pembakaran salinan kitab suci tersebut oleh kelompok ‘Stop Islamisation of Norway’ (SIAN) dalam demonstrasi dua pekan lalu.
Rencana pembagian kitab suci umat Islam itu bertujuan untuk menunjukkan kepada semua pihak tentang ajaran cinta yang terkandung dalam Alquran. Dengan mengetahui ajaran itu, tindakan pembakaran tidak akan terjadi lagi.
Tiga organisasi yang bersiap membagi-bagikan kitab suci tersebut antara lain Asosiasi Seni dan Budaya Muslim Norwegia, Asosiasi Sastra Islam, dan Masjid Minhaj-ul-Quran di Oslo.
Selain beberapa stan di Ibu Kota Norwegia, Oslo, sasaran pembagian kitab suci yang direncanakan adalah stan-stan di Bergen.
Mengutip laporan surat kabar Vart Land, Kamis (5/12/2019), Bergen dipandang sebagai kota terbesar kedua di Norwegia dan terkadang dipandang sebagai ibu kota budaya bangsa.
Distribusi Alquran akan didanai oleh tiga organisasi tersebut, serta sumbangan dari perorangan.
“Saya percaya banyak orang ingin tahu tentang apa isi Alquran dan apa yang diperjuangkan umat Islam. Kami berharap proyek ini dapat membantu menghilangkan demistifikasi konten Alquran,” kata Hamza Ansari, anggota dewan masjid Norwegia-Pakistan Minhaj-ul-Quran di Oslo, kepada Vårt Land.
Menurut Asosiasi Sastra Islam, Alquran mengajarkan bagaimana menunjukkan cinta dan menyebarkan pengetahuan. “Ini dipandang sebagai kendaraan yang efektif melawan kebencian dan rasisme,” ujarnya.
Ide serupa dikemukakan oleh mantan Menteri Kebudayaan Hadia Tajik, Muslim pertama yang bertugas di pemerintah Norwegia. Pada tahun 2014, ketika kelompok ISIS mengalami masa kejayaan, dia mengusulkan untuk memberikan Alquran kepada para pemuda Muslim sebelum para ekstremis “meracuni” pemikiran mereka.
Pembakaran salinan Alquran di Kristiansand dua pekan lalu telah memicu perdebatan sengit di Norwegia mengenai batas antara kebebasan berbicara dan kebencian agama. Aksi SIAN itu telah memicu kemarahan komunitas Muslim di Pakistan dan Turki.
Kelompok SIAN yang membakar salinan kitab suci itu merupakan sebuah organisasi yang didirikan pada awal 2000-an untuk menghentikan penyebaran Islam. Setelah insiden dua pekan lalu, SIAN berjanji akan menyiarkan tayangan ulang pembakaran Alquran, sembari menekankan bahwa mereka siap untuk berdebat.
Jumlah warga Muslim saat ini sekitar 5,7 persen dari populasi Norwegia. Jumlah warga Muslim itu bertambah seiring dengan imigrasi massal selama beberapa dekade terakhir.
sumber: sindonews.com