SuaraInqilabi– Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang terjadi sejak bulan Agustus lalu telah melepaskan 360 juta ton karbon dioksida.
Jumlah itu lebih besar dari emisi di Spanyol sepanjang tahun pada tahun 2018.
“Kami sekarang jelas bahwa kebakaran hutan ini memiliki dampak besar pada iklim,” tulis Menteri Singapura untuk Lingkungan dan Sumber Daya Air Masagos Zulkifli di Facebook pasa Kamis (26/9).
“Hilangnya penyerap karbon dalam pembakaran gambut tidak dapat dipulihkan,” sambungnya.
Masagos mengatakan bahkwa kebakaan hutan itu adalah momok untuk Asia Tenggara dan mendesak Indonesia untuk bertindak lebih.
“Singapura tidak akan mentolerir tindakan perusahaan yang salah yang membahayakan kesehatan dan kehidupan orang-orang di sini dan di negara-negara lain, dan yang menghambat upaya kami untuk memerangi perubahan iklim, tegasnya seperti dimuat Channel News Asia.
Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia disalahkan pada teknik tebang-bakar yang dilakukan oleh petani untuk membersihkan lahan pertanian. Kebakaran tesebut menghasilkan kabut asap yang mengganggu Singapura dan Malaysia dalam beberapa minggu terakhir.
Kebakaran sendiri adalah masalah tahunan. Tapi kebakaran yang terjadi tahun ini adalah yang terburuk sejak 2015. [] Amelia Fitriani
[rmol]