Beirut, Suara Inqilabi– Presiden Lebanon menyambut baik kesepakatan dengan Israel untuk memulai negosiasi tentang demarkasi perbatasan laut, Kamis, (1/10/2020).
Michel Aoun meminta AS untuk melanjutkan mediasi “jujur” antara kedua pihak, menurut pernyataan dari Kepresidenan Lebanon.
Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri mengatakan pada Kamis pagi bahwa perundingan akan dimulai dengan Israel mengenai sengketa perbatasan laut dan darat di bawah naungan PBB.
Schenker juga mengatakan perjanjian penting itu adalah hasil dari tiga tahun perundingan yang difasilitasi AS, dan Tel Aviv serta Beirut yang meminta AS menengahi perundingan, yang akan diselenggarakan oleh PBB.
Berri mengatakan tentara akan memimpin negosiasi di bawah naungan kepresidenan negara.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memuji kesepakatan itu, ia mengatakan bahwa mereka “memiliki potensi untuk menghasilkan stabilitas, keamanan, dan kemakmuran yang lebih besar bagi warga Lebanon dan Israel.”
Perbatasan maritim tetap sensitif karena kemungkinan menemukan cadangan hidrokarbon di wilayah tersebut.
Kabinet Lebanon menyetujui kontrak pada 2017 untuk pengeboran lepas pantai dengan perusahaan energi, seperti, Total, ENI, dan Novatek untuk gas dan minyak.
Israel sendiri telah mengklaim kepemilikan pengeboran tersebut setidaknya satu blok yang dimiliki oleh Lebanon. [] Gesang