Tirana-Albania– Sebanyak enam orang tewas dan 150 terluka setelah gempa berkekuatan 6,4 menghantam Albania, dan meruntuhkan bangunan.
Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) menyatakan, pusat gempa berada di kedalaman 10 km, sekitar 34 km barat laut Tirana.
“Korban sudah ditemukan. Kami melakukan apa yang kami bisa di area terdampak,” ujar Perdana Menteri Albania, Edi Rama.
Dilaporkan AFP Selasa (26/11/2019), gempa magnitudo 6,4 itu melanda pukul 03.54, dan membuat orang berlarian di tempat terbuka.
Kerusakan terparah tercatat di kota pesisir Durres, dengan seismolog Rrapo Ormeni berujar, gempa itu adalah yang terkuat sejak 1926.
Kementerian pertahanan menyatakan dari enam korban tewas, tiga di antaranya diangkat dari reruntuhan bangunan.
Kemudian dua jenazah pria dan perempuan ditemukan di puing kota Thumane, dan satu pria loncat dari gedung karena panik di Kurbin.
Sementara Menteri Kesehatan Ogerta Manasterliu, 150 korban luka segera dilarikan ke rumah sakit di Tirana dan Durres.
Juru bicara kementerian pertahanan Albana Qahajaj menerangkan, 300 tentara dikerahkan ke kota Durres dan Thumane.
Di Thumane, sekitar puluhan pasukan penyelamat menggelar pencarian lewat gunung untuk mencari korban yang masih tertimbun.
Suara tangisan mereka yang masih terperangkap di dalam bangunan berlantai lima masih terdengar, dilaporkan AFP.
Menurut Thoma Nika yang tinggal di bangunan tersebut, setidaknya masih ada enam orang yang terjebak dalam puing-puing.
Warga lain, Arben Allushi, dengan mata yang masih sembab akibat menangis berkata, istri dan keponakannya hilang saat bangunan runtuh.
Gempa itu dirasakan di seluruh Balkan. Media lokal mengabarkan, getarannya bahkan sampai di kota Serbia Novi Sad yang berjarak 700 kilometer.
Lebih lanjut Pusat Seismologi Eropa-Mediterania menjabarkan gempa itu disusul gempa susulan bermagnitudo 5,3. [] KOMPAS
